Menu

Thursday, January 3, 2019

Legenda Baru Klinting Bertapa



Karena kemampuan ilmunya yang tinggi didalam semedinya Ki Hajar tak terasa meneteskan air mata mengatahui bahwa anak kesayangannya melahirkan ular naga “Duh Hyang dewa haruskah aku meneruskan semedi ini untuk meminta welas asihmu agar cucuku bisa berubah menjadi manusia normal” kata Ki Hajar dalam hati.

Ni Endhang Ariwulan pun memberi nama anaknya dengan nama Naga Geni, Ni Endang pun merawat Naga Geni dengan penuh kasih sayang selayaknya ibu dengan anaknya, hari-hari Ni Endang di habiskan waktunya untuk merawat naga geni hingga beranjak remaja.

Disisi lain semenjak kepergian Ki Hajar banyak orang jahat yang ingin merampok penduduk desa karena melihat kemakmurannya, tiba-tiba dimalam yang sunyi terdengar bunyi kentongan bersahutan dari batas desa yang menandakan bahwa ada perampok yang masuk desa, Pragola pun terbangun seketika itu ia mengambil pedangnya sambil berlari ia keluar dari padhepokan “para murid padhepokan bersiaplah kita akan menghadapi perampok Kelabang Ijo yang terkenal ganas” maka secara serentak para murid padepokan mengatur barisan,

Pragola pun membawa murid padhepokan menuju batas desa, tampak para penduduk sedang melawan para perampok adapun para perempuan dan anak-anak berlarian menyelamatkan diri “serbu!!!” pekik Pragola, maka semakin sengitlah lah pertempuran malam itu para penduduk desa dibantu murid padhepokan berjuang melawan perampok yang terkenal kejam dan bengis, “ tang..ting..tang..ting…”bunyi logam pun saling beradu, terdengar saling bersahutan ditambah suara mengerang kesakitan menjadikan malam itu malam yang sangat mencekam.

Namun karena banyak penduduk desa yang tidak pandai beladiri di bandingkan para perampok maka banyaklah korban berjatuhan dari penduduk desa, sehingga para murid padepokan semakin terjepit karena kalah jumlah “Habisi para penduduk desa dan murid-murid Ki Hajar sebentar lagi kita akan kuasai desa ini hahahhahah” terdengar keras suara pimpinan Kelabang Ijo memberi perintah melihat anak buahnya ketika merasa mulai memenangkan pertarungan malam itu.

Di tengah-tengah keputusasan para penduduk desa karena kekalahan telah didepan mata, tanpa disangka-sangka dari arah timur terlihat seekor ular naga terbang menuju medan pertempuran meliuk-liukan tubuhnya menyerang para perampok dengan cakarnya yang tajam dan membakar para perampok dengan semburan api dari mulutnya, akhirnya para perampok pun kalah dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri “Berhenti” teriak Pragola supaya tidak mengejar perampok yang melarikan diri “Horeeee” teriak penduduk desa merasa gembira karena telah mengalahkan perampok.

Para penduduk takjub dengan seekor naga terbang yang telah menolongnya, “wahai penduduk desa ketahuilah Naga Geni ini adalah anak dari Ni Endang putri kesayangan dari Ki Hajar “ teriak Pragola dengan suara lantang untuk menenangkan penduduk desa yang sedang kebingungan “ohhh” serempak penduduk desa mengetahuinya, para penduduk desa pun bersimpuh dihadapan Naga Geni sebagai wujud terimakasih.

“Janganlah kau bersimpuh dihadapanku karena aku ga pantas untuk disembah” Ujar naga Geni, para penduduk desa pun bersuka ria karena kini ada pelindung di desanya.

Hari demi hari kegundahan sang naga geni semakin tak terbendung muncul keinginan dirinya untuk bisa maujud menjadi manusia seutuhnya “Duh ibu, bisakah saya menjadi manusia seutuhnya” kata Naga Geni pada suatu hari pada ibunya Ni Endhang,

“Angger Naga Geni anakku, ibu sungguh tahu perasaan hatimu oleh sebab itu temuilah eyangmu Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa untuk menolongmu di sebelah barat gunung Telamaya” kata Ni Endhang“.

Baiklah Bunda saya akan mempersiapakan diri untuk menemui eyang” singkat cerita ketika hendak menemui eyang, Ni endhang berpesan kepada Naga Geni “Anakku Naga Geni bawalah klintingan ini ketika engkau hendak menemui eyangmu sebagai pertanda bahwa engkau memang anakku”, “baiklah ibu” kata Naga Geni, maka berangkatlah ia menuju gunung Telamaya.

Sudah beberapa hari dilalui namun pertapaan Ki Hajar Salokantara seolah tertutup kabut tebal sehingga sulit ditemukan, nun jauh di sana Ni Endhang Ariwulan selalu memanjatkan doa-doa untuk keselamatan anaknya, akhirnya ketemulah gua pertapaan Ki Hajar. Masuklah Naga Geni kedalam gua tersebut.

didapatinya seorang resi yang sedang bertapa didalam gua “Eyang Hajar tolonglah berhenti bertapa cucunda Naga Geni sedang menghadap eyang” kata Naga Geni “Siapakah engkau wahai ular naga, apakah engakau seperti naga-naga yang lain yang selalu datang untuk menggoda semediku” kata Ki Hajar “Bukan eyang aku adalah cucumu, anak dari Ni Endhang Ariwulan, klintingan dari eyang ini sebagi buktinya” kata Naga Geni sambil menunjukan klintingan emas peninggalan Ki Hajar sebagai buktinya.

dilihatnya klintingan itu dengan cermat oleh ki hajar “memang benar ini adalah klintingan yang aku titipkan dulu pada putriku Ni Endhang” kata Ki Hajar “ tapi aku perlu satu bukti lagi untuk meyakinkanku” lanjut ki hajar “ apa itu eyang” kata Naga Geni “ kamu harus bisa memutari gunung Telamaya ini dengan tubuhmu sebagai bukti kau pewaris kesaktian keluarga kita” kata Ki Hajar “baiklah eyang” kata Naga Geni, maka Naga Geni dan Ki Hajar pun keluar dari gua.

Naga Geni pun mulai melingkari Gunung Telomoyo dengan tubuhnya namun ternyata hanya kurang sedikit untuk bisa mengaitkan tubuhnya dijulurkannya lidah Naga Geni untuk bisa menyatukan tubuhnya, namun Ki hajar dengan sigap langsung memotong lidah Naga Geni karena meilhat kilatan dalam lidah tersebut,

Naga Geni pun kaget “ Naga Geni ketahuilah lidah ini merupakan senjata pusaka ku yang dulu masuk kedalam tubuh ibumu” kata Ki Hajar sambil memegang lidah Naga Geni yang telah berubah menjadi senjata pusaka yang kelak menjadi pusaka legendaries tanah jawa bernama Pusaka Tombak Baru Klinting. Legenda Lahirnya Baru Klinting

”Angger Naga Geni sekarang saya percaya kamu adalah cucuku, namun...” kata Ki Hajar berhenti “Namun apa eyang “ kata Naga Geni sambil matanya berbinar karena Ki Hajar telah percaya bahwa dia adalah cucunya “untuk mengembalikan engkau menjadi wujud manusia seutuhnya kamu diwajibkan untuk bertapa di gunung ini dimulai pada malam purnama sidi” sambung Ki Hajar lagi “baiklah eyang kalau itu jalan yang harus aku tempuh saya bersedia” sahut Naga Geni.

Selang beberapa malam telah tibalah malam purnama sidi bulan terlihat bulat penuh, Ki Hajar pun mensucikan badan Naga Geni untuk memulai ritual bertapa “Angger cucuku naga geni malam ini mulailah bertapa memohon kepada para dewa sampai para dewa mengabulkan ke inginanmu untuk maujud menjdi manusia dan kelak orang-orang akan memanggilmu baru klinting” kata Ki Hajar, maka keluarlah Naga Geni untuk bertapa dengan melingkarkan tubuhnya mengelilingi gunung Telamoyo sampai maujud menjadi manusia seutuhnya.

PenuliS : SPN

Wednesday, January 2, 2019

Legenda Lahirnya Baru Klinting


Pada jaman para dewa dahulu kala di kaki Gunung Telomoyo atau sekarang di sebut Gunung Ungaran tersebutlah desa bernama Ngasem penduduknya ramah tamah rajin menjalankan perintah agamanya karena di situ terdapat padhepokan yang sangat terkenal yang dipimpin oleh orang sakti mandraguna bernama Ki Hajar Salokantara yang selalu mengajarkan kebaikan, menjaga alam, dan berbudi pekerti luhur, padhepokannya termasyur di seantero tanah jawa sehingga sangat ramai karena banyak orang luar daerah yang ingin belajar ke padhepokan baik belajar beladiri maupun belajar ilmu pengetahuan dan agama

Ki Hajar mempunyai anak kesayangan bernama Ni Endhang Ariwulan parasnya cantik dan elok ditambah lagi budi pekertinya yang luhur pada suatu sore ketika Ni Endhang Ariwulan hendak membelah pinang buat sesaji pisau yang biasa digunakannya hilang entah dimana, ketika sedang bingung mencari pisau di dapatinya Ki Hajar sedang mambasuh keris kesayangannya, dihampirinya Ki Hajar “Duh Romo, saya sedang kebingungan mencari pisau sudikah romo meminjamkan keris yang sedang dipegang untuk membelah buah pinang untuk sesaji ini” Ki Hajar pun kaget mendengar permintaan anaknya namun mengingat waktu yang mendesak maka Ki Hajar pun memberikan keris yang sedang di basuhnya sambil berpesan “Hati-hati menggunakan keris ini jangan sampai di taruh dipangkuanmu karena itu pantangannya”

Akhirnya digunakanlah keris itu untuk membelah beberapa buah pinang karena sibuknya merapikan uborampe buat sesaji Ni Endhang lupa menaruh keris itu di pangkuannya, ajaibnya keris itu tiba-tiba hilang hal ini mengejutkan Ni endhang, buru-buru ia menemui Ki Hajar “ Duh celaka Romo, keris yang saya taruh dipangkuan hilang” kata Ni Endhang, Ki hajar pun mengelus dada ada kemarahan yang tersirat di mukanya namun di tahannya sambil berkata “Tidaklah mengapa anakku, mungkin ini sudah takdir sang maha kuasa”

Selang beberapa bulan terjadi keanehan, perut Ni Endhang makin membesar selayaknya orang hamil gemparlah para murid padepokan dan warga kampung Ngasem, putri ke Hajar yang cantik itu menangis dihadapan Ki Hajar “Romo apa yang terjadi dengan perut hamba sehingga membesar selayaknya orang hamil padahal tidak ada satupun pria yang aku ijinkan menyentuh diri hamba, saya malu romo” mendengar rintihan Ni Endhang membuat ki Hajar bersedih “Anakku, memang saat ini kamu sedang hamil tapi, semua kejadian di alam ini sudah merupakan ketentuan para dewa jangan disesali ” sahut ki hajar sambil mengelus rambut anaknya yang lagi bersandar tak berdaya di dinding papan.

“Jika nanti usiamu kelahiranmu sudah 7 bulan romo akan bersemedi ke Gunung Telomoyo meminta belas kasih para dewa agar si jabang bayi lahir dengan selamat dan sehat” lanjut ki hajar lagi.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan sampailah usia kandungan Ni Endhang 7 bulan, Ki Hajar pun memanggil anaknya “Nimas Endhang anakku tak terasa udah 7 bulan usia kandunganmu, dan sudah sesuai janjiku untuk bertapa di gunung Telomoyo, tolong panggilkan muridku Pragola aku mau berbicara dengannya” kata Ki Hajar “ Baik Romo” Sahut Ni Endhang.

Menghadaplah Pragola di hadapan Ki Hajar “Sembah sungkemn murid Pragola kepada Ki Hajar, ada apa gerangan guru memanggil saya” kata pragola dihadapan gurunya “Pragola muridku engkau adalah murid terpandai di padepokan ini semua ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti telah engkau kuasai, esok aku akan bersemedi ke gunung Telomoyo aku titipkan anakku Ni Endhang dan padepokan ini untuk kau jaga selama aku bersemedi” jawab Ki hajar “Sembah nuwun ki hajar, hamba akan menjaga amanat ini dengan sebaik-baiknya” sahut Pragola.

Keesokan harinya Ki Hajar pun melangkah keluar padepokan untuk menuju gunung Telomoyo di iringi putri kesayangan dan murid-murid padepokan “cukup sampai sini aja kalian mengantar aku” kata Ki Hajar kepada muridnya sesampai di pintu gerbang padepokan “nimas Endhang anakku aku titipkan klintingan ini kepadamu, dan pakaikan kepada anakmu apa bila sekiranya aku belum selasai semedi dia telah lahir” imbuh Ki Hajar lagi “baik romo” ucap Ni Endhang sambil matanya berkaca-kaca menahan tangis mengantar kepergian Ki Hajar.

Selang beberapa bulan tibalah waktunya Ni Endhang melahirkan dipanggilah Pragola “Pragola tolong panggilkan Mbok Samitri dukun bayi desa, perutku sudah mules, kayaknya ini sudah waktunya jabang bayi lahir” tak berapa lama pun Ni Endhang melahirkan namun membuat semua yang menyaksikan terkejut karena jabang bayi yang dilahirkan berbentuk se ekor ular naga hijau, semua penghuni padhepokan tak terkecuali Pragola yang menyaksikan proses kelahiran tersebut hanya bisa membisu, para penghuni padhepokan pun sepakat untuk merahasiakannya karena menyangkut kewibawaan padhepokan dan demi menghindari prasangka macam-macam dari orang luar padhepokan. 

Bersambung

(Penulis : SPN)

Jangan Putus Asa




Kadangkala dalam hidup ini suatu saat kita pasti merasakan lelah dan putus asa ketika kita menghadapai banyak cobaan hidup, cita-cita tak tercapai, padahal kita telah berdoa dan berusaha, ketakutan akan gambaran masa depan yang tidak jelas, sakit yang tak kunjung sembuh dan lain sebagainya.

Mengapa Kamu Tidak Boleh Putus Asa?



1. Sehat

Jika kamu sekarang ini masih memiliki tubuh yang sehat maka kamu termasuk orang yang sangat beruntung. Kenapa banyak di luar sana manusia yang memiliki kecacatan ataupun penyakit yang sulit disembuhkan. Ada orang yang menderita penyakit seperti Kanker, bahkan kesembuhan dari penyakitnya mungkin lebih baik daripada memiliki harta yang sangat banyak.

Sebagai contoh putus asa karena cinta, betapa sakitnya melihat orang yang anda cinta bersama dengan orang lain ? Renungkan sekarang ini anda masih bisa melihat sedangkan banyak orang yang tidak bisa melihat yang cantik, tampan dan indah mungkin hal yang terindah bagi orang buta bukan memiliki yang terlihat cantik dan indah tapi kebahagiaan hanya dengan bisa melihat, ya itu saja simple kan kebahagiaan itu, maka syukuri.




2. Hidup Sederhana

Bagi anda yang memandang ke atas dan ingin hidup sebagaimana orang yang anda bilang beruntung semisal si dia bisa Traveling ke luar negeri, makan enak, hidup mewah dan segala sesuatu yang terlihat High Class sebagaimana yang anda impikan, syukuri yang anda miliki sekarang. Banyak orang yang menginterpretasikan kebahagiaan hanya dengan memiliki kendaraan, ataupun Kaki untuk berjalan dan ada juga yang ingin bernafas bebas tanpa selang oksigen ataupun hanya ingin bisa makan 2 kali sehari.

Syukurilah yang anda miliki sekarang, jika dirasa kurang cukup maka berjuanglah. Hal yang indah bukan memiliki gaya hidup mewah dan wah tetapi jika apa yang kau punya bisa bermafaat dan membuat orang lain bahagia itu lebih dari cukup.




3. Kesempatan Hidup

Apakah kamu sekarang memiliki keadaan yang cacat ataupun masalah kesehatan dan penyakit yang buruk ? bersyukurlah jika engkau masih diberi hidup. Kamu bisa bebas menggunakan waktu yang saat ini dimiliki sebelum semua itu lenyap tanpa sisa dan tidak bisa kembali lagi. Manfaatkan waktu hidup sebaik mungkin bahkan bernafas itu termasuk nikmat yang jarang manusia syukuri. Coba sekarang bernafaslah sebelum menyadari dimana tubuh di kubur dan tidak ada yang tersisa segala sesuatu untuk dibawa.



4. Doa Kepada Tuhan 

Jika kamu percaya adanya Tuhan maka beruntunglah engkau, karena dengan percaya adanya Tuhan berarti anda percaya ada yang berkuasa atas segala yang ada di Dunia ini. Berserah diri lah, akui apa kelemahan dan kekalahamu saat ini kepada Tuhan Semesta Alam. Berdoa langsung kepada Tuhan yang Maha Berkehendak. Bercerita keluh kesah kepada-Nya, menangis jika memang ingin menangis sebagaimana saat masa kecil. Terkadang masalah teratasi setelah proses menangis, karena pada tangisan manusia bisanya terdapat rasa menyerah dan jauh dari kesombongan mau menerima kebenaran.

Berdoalah terus kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kaya dan Yang Maha Segala-Nya, Pemilik sekalian Alam semesta, Allah Swt. Berdoalah terus kepadaNya sambil berharap dan yakin bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa kita sesuai kehendakNya, di waktu yang DIA kehendaki, dengan cara Allah sendiri. Dan yakinlah bahwa Allah Swt pasti punya rencana yang terbaik buat kita, karena memang hanya DIA sebaik-baik yang membuat rencana. Jangan menyerah dan jangan putus asa dari rahmat Allah Swt.

Merasa Putus Asa?

Ada seorang pemuda yang terpengaruh dengan arus globalisasi, pergaulan bebas dan lain-lain. Dia sudah terjerumus dengan dosa perzinaan, minum – minuman haram dan lain sebagainya. Dimana dosa itu adalah kenikmatan duniawi yang dosanya sangat berat.
Disuatu ketika seorang pemuda itu duduk sendirian dan termenung memikirkan dosa – dosanya. Bagaimana nanti dia akan menanggung semua dosa nya di akhirat kelak ? Kata hati seorang pemuda itu. Masih terbesit dalam hatinya bahwa dia tidak punya lagi harapan untuk hidup karena sudah terlalu banyak melakukan dosa besar.

Akhirnya dia berpikir untuk bunuh diri dan sudah tak bisa melanjutkan hidup. Sudah tak ada gunanya hidup, sama saja punya banyak dosa. Tapi ketika itu Ia teringat dengan ucapan salah seorang temannya yang sholeh. Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ampunan Allah lebih besar daripada dosa – dosa mu, bertobatlah dengan sungguh – sungguh sebelum ajal menjemputmu.

Karena teringat akan perkataan temannya yang sholeh akhirnya dia sadar, bahwa hidup harus berjalan terus. Ia juga ingat bahwa bunuh diri sama saja memperbanyak dosa, dan Ia pun bangkit. Memulai imannya dengan membaca kalimah syahadat lalu melaksanakan sholat.

Hingga pada akhirnya, seorang pemuda itu menjadi orang yang berguna untuk lingkungan sekitarnya.

Ingatlah keputus Asaan adalah hal yang dibenci oleh Allah. Jika kamu tersesat mintalah petunjuk dari Allah, jangan putus Asa.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ – 39:53

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Az-Zumar: 53).

Ujian yang kedua adalah dengan ketidaksenangan. Ujian ini bisa kamu lewati dengan selalu mengingat kepada Allah. Perbanyak do’a dan insyaAllah, Allah akan memberikan kemudahan atas ujian yang Allah berikan. Sekali kali jangan putus Asa.

Putus asa merupakan keadaan dimana kamu kehilangan harapan dan tujuan hidup. Definisi putus asa bermacam macam sesuai dengan keadaan yang dialami oleh seseorang. Dalam Islam, seseorang dilarang putus asa karena hal itu sama saja menganggap Allah tidak ada. Sebagai seorang muslim yang taat alangkah baiknya ketika sudah berusaha sepenuh tenaga memasrahkan hasilnya kepada Allah dan tidak hilang harapan, karena Allah pasti memberikan hasil yang terbaik.

Jika seseorang putus asa, artinya dia berhenti ditengah jalan dan tidak sampai titik terakhir perjuangan. Seseorang seperti ini akan mudah menyerah dalam kehidupan meskipun dihadapkan pada masalah yang kecil. Ketika kamu mengalami kecenderungan untuk putus asa, bacalah artikel berikut untuk mengatasi putus asa dan semoga menjadi solusi bagi kita semua yang mengalami gejala putus asa.

Mengatasi Keputus Asaan

1. Selalu mengingat Allah dan Janji Allah

Seseorang yang selalu mengingat Allah maka ia juga akan ingat akan janji Allah. Allah berfirman bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya. Maka ketika kamu sudah berulang kali gagal dan sudah berusaha sekuat tenaga hingga titik darah penghabisan jangan menyerah dengan keadaan tapi teruslah berdoa kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ – 2:186

Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. al-Baqarah [2]: 186)

Tetapi jika Allah tidak kunjung mengabulkan doamu jangan berburuk sangka. Karena apa ? Karena Allah sangat menyayangimu dan menyukai lantunan doa doa mu. Allah tidak ingin kamu putus berdoa kepadanya, sehingga Allah belum mengabulkan doamu. Khusnuzon saja kepada Allah, ingatlah bahwa doa yang baik menurutmu belum tentu baik menurut Allah. Apapun hasilnya Allah pasti akan memberikan hasil yang terbaik.

2. Selalu Bersyukur Kepada Allah

Seorang hamba yang di berikan cobaan oleh Allah, hendaknya selalu bersyukur dan memohon kekuatan kepada Allah. Kita harus ingat bahwa Allah memberikan cobaan tidak melebihi batas kemampuan kita. Ingatlah bahwa Allah pernah menguji Nabi nabi dengan berbagai macam cobaan yang berat. Untuk itu marilah kita selalu bertawakal dan bersabar atas cobaan yang tidak seberapa jika dibanding dengan cobaan para nabi.

Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas segala yang diberikan Allah kepada kita. Karena jika kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya. Nikmat dari Allah jangan diukur dari nominal, tapi ukurlah dari kebarokahan yang diberikan Allah. Seperti nikmat sehat, nikmat islam, nikmat hidup dan nikmat yang lain.

Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA, Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.

Saran dan kritik yang membangun yang saya tunggu, terimakasih 

Bâraka Allâh fîkum. Amiin, 



SPN