Berdoa.
Kata ini tidak asing lagi di telinga kita. Setiap orang pasti pernah berdoa. Doa
artinya meminta, memohon, memanggil dan lain-lain. Arti doa secara istilah
adalah memohon kepada Allah dengan cara-cara tertentu. Lalu apa bedanya dengan
zikir? Zikir artinya ingat kepada Allah dengan membaca kalimat-kalimat thayibah
secara khusyu, paham artinya, serta berharap ridha Allah atas apa yang
dikerjakannya.
Kita
diciptakan ada tujuannya, yaitu untuk mengabdi kepada Allah. Apakah selama ini
kita sudah mengabdi kepadaNya atau malah menjadi budak dunia? Allah ingin kita
selalu mengingatNya.
Allah
tak pernah meninggalkan kita sendiri, karena Allah selalu bersama kita
dimanapun dan kapanpun kita mengingatNya. Karena itu jangan pernah putus zikir
padaNya. Jika kita rindukan kekasih, rindu Allah jauh lebih baik.
Perhatikan
hadits di bawah ini betapa Allah sangat perhatian kepada hambaNya sehingga
apapun masalah yang dialami hamba agar diadukan padaNya, termasuk masalah
kekurangan rezeki dan miskin.
Allah
berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku -perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’’ (QS Ghafir [40]: 60). Dalam ayat
tersebut, Allah menegaskan bahwa berdoa kepada-Nya adalah ibadah.
Oleh
karena itu, Allah SWT mengatakan, orang-orang yang tidak mau berdoa kepada nya,
padahal Dia sudah berjanji mengabulkan doanya sebagai orang-orang sombong
sehingga akan dimasukkan ke neraka dalam keadaan hina. Doa sebagai ibadah
pulalah yang ditekankan oleh Nabi Muhammad dalam hadisnya.
Dari
al-Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Doa
adalah ibadah, kemudian beliau membaca ayat 60 surah Ghafir yang artinya, ‘Dan
Tuhanmu berfirman: ‘Ber doalah kepada- Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah- Ku akan masuk
Neraka Ja ha nam dalam keadaan hina di na’.” (HR Tirmizi, Ibnu Majah, Abu Daud,
al-Nasa’i, dan Hakim).
Dalam
riwayat lain dise butkan, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah ber sab
da, ‘Ba rang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan marah kepadanya’.”
(HR Tirmizi). Doa bukan sekadar ekspresi meminta dan memohon apa yang
diinginkan seorang hamba, melainkan bentuk kehinaan diri di hadapan Allah.
Dengan
demikian, tak ada sedikit pun rasa sombong seperti Qarun. Ia merasa harta
kekayaannya adalah atas usa ha dan kepandaiannya sendiri. Doa juga merupakan
manifestasi dari ketergantungan seorang hamba terhadap Tuhan nya. Di sisi lain,
tidak selamanya doa yang kita panjatkan dikabulkan sesuai permintaan.
Nabi
menjelaskan, doa dikabulkan dalam tiga bentuk, yaitu diberikan apa yang kita
minta, dihindarkan dari keburukan yang setara dengan kebaikan yang kita minta,
dan disimpan sebagai bekal pahala di akhirat. Munculnya perasaan bahwa doa kita
tidak dikabulkan, padahal sudah banyak berdoa adalah bentuk isti’jal (ketergesa-gesaan).
Ini menye babkan doa tidak dikabulkan.
Dari
Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Akan dikabulkan doa orang yang
berdoa di antara kalian, selagi dia tidak isti’jal. Yaitu, ia berkata, ‘aku
telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan’.” (HR Bukhari dan Muslim). Penting pula
menjaga diri kita dari penyebab doa tidak terkabul. Pertama, memakan harta
haram.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Se sungguhnya Allah
itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah
memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya de
ngan firmannya: ‘Wahai Para Rasul makanlah yang baikbaik dan beramal
salihlah’.” (QS al-Mukminun [23]: 51).
Kedua,
kurang yakin akan dikabulkan dan tidak sungguh- sungguh dalam berdoa. Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Berdoalah kepada Allah disertai
keyakinan kalian akan terkabulnya doa kalian dan ketahuilah oleh kalian bahwa
Allah tidak menerima doa dari hati yang lupa lagi lalai.” (HR Tirmizi, Hakim,
dan Baihaqi).
Ketiga,
berdoa meminta sesuatu yang sebenarnya adalah dosa atau bentuk pemutusan
silaturahim. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Senantiasa akan
dikabulkan doa seorang hamba selama dia tidak berdoa dalam perkara dosa,
perkara yang memutus silaturahim, serta selama tidak tergesa-gesa dalam
doanya.”
Salah
seorang sahabat berta ya, “Apa yang dimaksud ke tergesa-gesaan dalam doa Ya
Rasulullah?” Beliau mengatakan, “Dia mengatakan aku telah berdoa, aku telah
berdoa, tetapi aku tidak melihat Allah mengabulkannya, lalu ia pun berpaling
dan meninggalkan doanya.” (HR Muslim).
Mengapa Kita Harus Berdoa
6 Alasan Kita Wajib Berdoa-Manusia adalah mahluk yang sangat lemah yang butuh ketenangan hati dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, oleh sebab itu tidak ada alasan untuk tidak berdoa sebagai penguat hati dalam menjalani hidup ini, mungkin dibawah ini dapat digunakan sebagai motivasi kita untuk terus berdoa.
6 Alasan Kita Wajib Berdoa-Manusia adalah mahluk yang sangat lemah yang butuh ketenangan hati dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, oleh sebab itu tidak ada alasan untuk tidak berdoa sebagai penguat hati dalam menjalani hidup ini, mungkin dibawah ini dapat digunakan sebagai motivasi kita untuk terus berdoa.
1.
Hati menjadi Tenang
Berdoa
adalah kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Manusia lah
yang butuh Allah, bukan sebaliknya. Dengan berdoa dan mengingat Allah maka hati
kita kan tenteram, terhindar dari penyakit-penyakit rohani seperti cemas,
takut, was-was, ragu-ragu dan sebagainya. Sebagaimana firmanNya dalam Surah Ar
Rad ayat 28 berikut ini :
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ
تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Hati
yang tenang dan tenteram akan membuat kita lebih mudah menerima masukan, lebih
mudah menjalani hidup, lebih gampang mencari rezeki Ilahi.
2.
Mendekatkan diri Kepada Allah
Hanya
orang-orang yang berdoa yang merasakan kedekatan dengan Rabbnya, merasa dicintai,
merasa diperhatikan dan merasa lengkap karena Allah selalu bersamanya.
Allah
menjamin pengabulan doa kita jika kita bermohon padaNya. Allah ingin kita tetap
mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Dia
ingin kita terus menjadi orang beriman kecintaanNya, bukan untuk kepentingan
Allah tapi untuk kebaikan kita. Kita beriman atau tidak, sama sekali tidak akan
mengurangi kekuasaan Allah.
3.
Bisa Melebur Dosa
Hanya
lewat doa-doa yang berisikan pengakuan dosa, permohonan ampun, dan ikrar taubat
yang bisa melebur dosa yang terlanjur dilakukan. Sebagaimana firman Allah pada
Surah Al Imran ayat 135 :
وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ
ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن
يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟
وَهُمْ يَعْلَمُونَ.
Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
4. Memperlancar Rizki
Sebagaimana
yang terlihat pada hadits Abu Dawud di atas, Allah ingin agar kita mengadukan
masalah kemiskinan kepadaNya karena Dia lah solusi dari semua masalah rezeki
kita. Aduan kita padaNya bagaikan hotline 24 jam yang selalu sedia, tak pernah
sibuk dan segera ditanggapi cepat atau lambat.
Perhatikan
juga hadits Rasulullah SAW berikut ini :
Wahai
hamba-hamba-Ku…, sesungguhnya kalian semua adalah lapar kecuali mereka yang Aku
beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi makan kepada
kalian, Wahai
hamba-hamba-Ku…, sesungguhnya kalian semua adalah tidak berpakaian kecuali
mereka yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan
memberi pakaian kepada kalian (HR. Muslim, At-Tirmizdi, dan Baihaqi)
Allah
mempertegas bahwa kita tak punya apa-apa kecuali apa yang diberiNya. Karena itu
jika ingin sesuatu MINTA lah pada Allah, jangan pada yang lain apalagi pada
sesama manusia yang lemah.
5.
Merubah
Takdir
Tidak
ada yang tak mungkin bagi Allah, bisa saja kita ditakdirkan miskin tapi karena
doa-doa tulus yang kita panjatkan di malam-malam sunyi dan amalan saleh, ibadah
dan kebajikan yang tak pernah putus kita lakukan, bisa saja itu merubah takdir
kita.
Ini
sabda Rasulullah SAW :
“Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan)
Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang)
umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)
6.
Permohonan Kita Kecil Bagi Allah
Tidak
ada yang tidak mungkin bagi Allah jika
telah berkendak, Kita yang butuh rezeki, kita yang butuh pertolongan
Allah, kita yang butuh perlindunganNya, kita perlu Allah untuk mengabulkan
hajat kita. Karena kita tahu bahwa permintaan sebesar apapun adalah kecil
bagiNya, seperti laksana setes air di tengah lautan. Subhanallah !
Kekuasaan dan kekayaanNya begitu besar dan permintaan umat manusia bahkan jin mulai dari awal zaman sampai sekarang digabung jadi satu takkan mengurangi kekuasaanNya.
Semoga
artikel ini dapat meningkatkan ke imanan kita dan khususnya bagi penulis,
apabila ada kesalahan kata penulis mohon koreksinya agar bisa lebih baik
kedepannya dalam penulisan artikel ini.
Wallahu
alam.
(dari berbagai sumber)
SPN
No comments:
Post a Comment