Menu

Tuesday, January 8, 2019

6 Alasan Kita Wajib Berdoa



Berdoa. Kata ini tidak asing lagi di telinga kita. Setiap orang pasti pernah berdoa. Doa artinya meminta, memohon, memanggil dan lain-lain. Arti doa secara istilah adalah memohon kepada Allah dengan cara-cara tertentu. Lalu apa bedanya dengan zikir? Zikir artinya ingat kepada Allah dengan membaca kalimat-kalimat thayibah secara khusyu, paham artinya, serta berharap ridha Allah atas apa yang dikerjakannya.
Kita diciptakan ada tujuannya, yaitu untuk mengabdi kepada Allah. Apakah selama ini kita sudah mengabdi kepadaNya atau malah menjadi budak dunia? Allah ingin kita selalu mengingatNya.

Allah tak pernah meninggalkan kita sendiri, karena Allah selalu bersama kita dimanapun dan kapanpun kita mengingatNya. Karena itu jangan pernah putus zikir padaNya. Jika kita rindukan kekasih, rindu Allah jauh lebih baik.

Perhatikan hadits di bawah ini betapa Allah sangat perhatian kepada hambaNya sehingga apapun masalah yang dialami hamba agar diadukan padaNya, termasuk masalah kekurangan rezeki dan miskin.

Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku -perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’’ (QS Ghafir [40]: 60). Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa berdoa kepada-Nya adalah ibadah.

Oleh karena itu, Allah SWT mengatakan, orang-orang yang tidak mau berdoa kepada nya, padahal Dia sudah berjanji mengabulkan doanya sebagai orang-orang sombong sehingga akan dimasukkan ke neraka dalam keadaan hina. Doa sebagai ibadah pulalah yang ditekankan oleh Nabi Muhammad dalam hadisnya.

Dari al-Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Doa adalah ibadah, kemudian beliau membaca ayat 60 surah Ghafir yang artinya, ‘Dan Tuhanmu berfirman: ‘Ber doalah kepada- Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah- Ku akan masuk Neraka Ja ha nam dalam keadaan hina di na’.” (HR Tirmizi, Ibnu Majah, Abu Daud, al-Nasa’i, dan Hakim).

Dalam riwayat lain dise butkan, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah ber sab da, ‘Ba rang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan marah kepadanya’.” (HR Tirmizi). Doa bukan sekadar ekspresi meminta dan memohon apa yang diinginkan seorang hamba, melainkan bentuk kehinaan diri di hadapan Allah.

Dengan demikian, tak ada sedikit pun rasa sombong seperti Qarun. Ia merasa harta kekayaannya adalah atas usa ha dan kepandaiannya sendiri. Doa juga merupakan manifestasi dari ketergantungan seorang hamba terhadap Tuhan nya. Di sisi lain, tidak selamanya doa yang kita panjatkan dikabulkan sesuai permintaan.

Nabi menjelaskan, doa dikabulkan dalam tiga bentuk, yaitu diberikan apa yang kita minta, dihindarkan dari keburukan yang setara dengan kebaikan yang kita minta, dan disimpan sebagai bekal pahala di akhirat. Munculnya perasaan bahwa doa kita tidak dikabulkan, padahal sudah banyak berdoa adalah bentuk isti’jal (ketergesa-gesaan). Ini menye babkan doa tidak dikabulkan.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Akan dikabulkan doa orang yang berdoa di antara kalian, selagi dia tidak isti’jal. Yaitu, ia berkata, ‘aku telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan’.” (HR Bukhari dan Muslim). Penting pula menjaga diri kita dari penyebab doa tidak terkabul. Pertama, memakan harta haram.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Se sungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya de ngan firmannya: ‘Wahai Para Rasul makanlah yang baikbaik dan beramal salihlah’.” (QS al-Mukminun [23]: 51).

Kedua, kurang yakin akan dikabulkan dan tidak sungguh- sungguh dalam berdoa. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Berdoalah kepada Allah disertai keyakinan kalian akan terkabulnya doa kalian dan ketahuilah oleh kalian bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lupa lagi lalai.” (HR Tirmizi, Hakim, dan Baihaqi).
Ketiga, berdoa meminta sesuatu yang sebenarnya adalah dosa atau bentuk pemutusan silaturahim. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Senantiasa akan dikabulkan doa seorang hamba selama dia tidak berdoa dalam perkara dosa, perkara yang memutus silaturahim, serta selama tidak tergesa-gesa dalam doanya.”

Salah seorang sahabat berta ya, “Apa yang dimaksud ke tergesa-gesaan dalam doa Ya Rasulullah?” Beliau mengatakan, “Dia mengatakan aku telah berdoa, aku telah berdoa, tetapi aku tidak melihat Allah mengabulkannya, lalu ia pun berpaling dan meninggalkan doanya.” (HR Muslim).

Mengapa Kita Harus Berdoa

6 Alasan Kita Wajib Berdoa-Manusia adalah mahluk yang sangat lemah yang butuh ketenangan hati dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, oleh sebab itu tidak ada alasan untuk tidak berdoa sebagai penguat hati dalam menjalani hidup ini, mungkin dibawah ini dapat digunakan sebagai motivasi kita untuk terus berdoa.

   1.    Hati menjadi Tenang

Berdoa adalah kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Manusia lah yang butuh Allah, bukan sebaliknya. Dengan berdoa dan mengingat Allah maka hati kita kan tenteram, terhindar dari penyakit-penyakit rohani seperti cemas, takut, was-was, ragu-ragu dan sebagainya. Sebagaimana firmanNya dalam Surah Ar Rad ayat 28 berikut ini :

 ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Hati yang tenang dan tenteram akan membuat kita lebih mudah menerima masukan, lebih mudah menjalani hidup, lebih gampang mencari rezeki Ilahi.

   2.  Mendekatkan diri Kepada Allah

Hanya orang-orang yang berdoa yang merasakan kedekatan dengan Rabbnya, merasa dicintai, merasa diperhatikan dan merasa lengkap karena Allah selalu bersamanya.
Allah menjamin pengabulan doa kita jika kita bermohon padaNya. Allah ingin kita tetap mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Dia ingin kita terus menjadi orang beriman kecintaanNya, bukan untuk kepentingan Allah tapi untuk kebaikan kita. Kita beriman atau tidak, sama sekali tidak akan mengurangi kekuasaan Allah.
   
   3.    Bisa Melebur Dosa

Hanya lewat doa-doa yang berisikan pengakuan dosa, permohonan ampun, dan ikrar taubat yang bisa melebur dosa yang terlanjur dilakukan. Sebagaimana firman Allah pada Surah Al Imran ayat 135 :
 
وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

   4.  Memperlancar Rizki

Sebagaimana yang terlihat pada hadits Abu Dawud di atas, Allah ingin agar kita mengadukan masalah kemiskinan kepadaNya karena Dia lah solusi dari semua masalah rezeki kita. Aduan kita padaNya bagaikan hotline 24 jam yang selalu sedia, tak pernah sibuk dan segera ditanggapi cepat atau lambat.

Perhatikan juga hadits Rasulullah SAW berikut ini :
Wahai hamba-hamba-Ku…, sesungguhnya kalian semua adalah lapar kecuali mereka yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi makan kepada kalian,  Wahai hamba-hamba-Ku…, sesungguhnya kalian semua adalah tidak berpakaian kecuali mereka yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi pakaian kepada kalian (HR. Muslim, At-Tirmizdi, dan Baihaqi)

Allah mempertegas bahwa kita tak punya apa-apa kecuali apa yang diberiNya. Karena itu jika ingin sesuatu MINTA lah pada Allah, jangan pada yang lain apalagi pada sesama manusia yang lemah.
     
    5.    Merubah Takdir

Tidak ada yang tak mungkin bagi Allah, bisa saja kita ditakdirkan miskin tapi karena doa-doa tulus yang kita panjatkan di malam-malam sunyi dan amalan saleh, ibadah dan kebajikan yang tak pernah putus kita lakukan, bisa saja itu merubah takdir kita.
Ini sabda Rasulullah SAW :
Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)
 
    6.    Permohonan Kita Kecil Bagi Allah

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah jika  telah berkendak, Kita yang butuh rezeki, kita yang butuh pertolongan Allah, kita yang butuh perlindunganNya, kita perlu Allah untuk mengabulkan hajat kita. Karena kita tahu bahwa permintaan sebesar apapun adalah kecil bagiNya, seperti laksana setes air di tengah lautan. Subhanallah !

Kekuasaan dan kekayaanNya begitu besar dan permintaan umat manusia bahkan jin mulai dari awal zaman sampai sekarang digabung jadi satu takkan mengurangi kekuasaanNya.
Semoga artikel ini dapat meningkatkan ke imanan kita dan khususnya bagi penulis, apabila ada kesalahan kata penulis mohon koreksinya agar bisa lebih baik kedepannya dalam penulisan artikel ini.

Wallahu alam.

(dari berbagai sumber)




SPN






No comments:

Post a Comment