Babi siapa yang tidak kenal babi?, di daerah yang mayoritas non muslim pasti banyak penduduknya yang berternak babi selain digunakan sebagai kerja sampingan karena perawatannya yang mudah dilepas liarkan dan diklasifikasikan sebagai hewan omnivora sehingga bisa memakan apa saja,
hal ini juga tidak di pungkiri dalam setahun babi bisa beranak 2 kali dengan rata-rata jumlah kelahiran 7-12 ekor sekali melahirkan hal ini sangat menguntungkan kalau dihitung secara ekonomi di bandingkan dengan beternak kambing, sapi atau kerbau yang beranak sekali dalam setahun dengan jumlah kelahiran satu ekor sekali melahirkan,
bahkan orang-orang dahulu ketika akan menabung uangnya dirumah, tempat untuk meyimpan uang identik berbentuk babi dengan harapan uang yang ditabung lama-lama jadi banyak seperti anak babi, sehingga muncul istilah dalam bahasa jawa ketika kita menyimpan uang dengan nama “Celengan/Nyelengi” diambil dari suku kata Celeng yang artinya babi hutan.
Karena sifat babi yang pemakan segalanya tanpa pilih pilih jenis makanan dan pada umumnya, peternakan hewan babi juga tidak selalu dijaga kebersihannya. Hal ini tak bisa dipungkiri hewan babi dapat terkontaminasi bakteri dan cacing pita akibat makan sembarangan. Bahkan, 70% hewan babi juga rawan menderita pneumonia yang dapat menular kepada manusia yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu waspadalah ketika mengkonsumsi daging babi. Menurut WHO, produk daging olahan terutama yang berasal dari daging babi mengandung banyak carcinogen, sebuah zat yang dapat menyebabkan sel kanker berkembang. Peneliti menemukan bahwa ketika anda mengkonsumsi bacon sebanyak 50 gram dapat meningkatkan resiko kanker colon sebesar 18 persen.
Daging babi yang terkontaminasi akibat pengolahan yang tidak tepat bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti halnya kasus penyakit miningitis babi yang menyerang sejumlah daerah di Bali beberapa waktu lalu.
6 Penyakit Dari Daging Babi-Tak hanya miningitis, seperti dilansir Health Me Up konsumsi daging babi secara terus menerus juga memicu masalah kesehatan lainnya. Berikut 6 penyakit akibat mengkonsumsi daging babi.
1. Memperlambat proses pencernaan
Konsumsi daging babi memperlambat proses pencernaan. Untuk satu porsi daging babi tanpa lemak butuh waktu cerna hingga enam jam.
2. Mengandung racun
Umumnya babi mencerna makanan dalam waktu empat jam. Hal ini membuat racun yang seharusnya dibuang menjadi disimpan dalam jaringan lemak. Babi juga tidak memiliki kelenjar keringat yang menyebabkan tidak terbuangnya racun dalam tubuh.
3. Tinggi lemak jenuh ganda
Kandungan ini bisa menyebabkan penyakit hati dan jantung. Kandungan lemak pada babi biasanya akan bereaksi dengan alkohol.
4. Membawa parasit
Beberapa parasit dalam daging babi akan tetap ada, meski daging dikonsumsi dalam keadaan matang. Selanjutnya beberapa parasit yang tidak terbunuh akan masuk ke tubuh dan merusak sistem kekebalan tubuh.
5. Menyebabkan trichinellosis
Trichinellosis merupakan penyakit yang disebabkan parasit cacing yang terdapat pada otot babi. Kondisi ini menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, demam, nyeri otot, masalah jantung, dan masalah pernapasan. Biasanya parasit ini akan masuk pada tubuh tanpa sengaja saat mengonsumsi daging dengan olahan yang tidak tepat.
6. Menyebabkan hepatitis
Babi juga bisa menyebabkan hepatitis E. Parasit dan virus hepatitis serta cacing pita taenia solium akan masuk ke tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi daging babi dengan olahan yang tidak tepat.
Daging babi dikenal haram dalam beberapa agama, agama Islam dan Yahudi dengan sangat gamblang melarang penganutnya untuk mengkonsumsi produk dari hewan tersebut. Bahkan dalam agama Kristen pun, dalam kitab perjanjian lama (Leviticus 11) disitu juga terdapat ayat larangan untuk mengkonsumsi daging babi dikarenakan hewan babi merupakan hewan yang kotor.
Dari penjelasan artikel diatas dapat kita ketahui tentang resiko konsumsi daging babi, sebisa mungkinlah kita hindari mengkonsumsi daging babi walaupan ada sebagian orang beranggapan bahwa daging babi merupakan daging terlezat dimuka bumi tapi percayalah kelezatan itu datangnya dari juru masak, karena pada prinsipnya setiap daging dimuka bumi itu rasanya sama saja enaknya tergantung juru masaknya. Bahkan ada juru masak yang dapat mengubah rasa jamur menjadi rasa daging sapi.
SPN
No comments:
Post a Comment